19 May 2009

[psikologiuadyogya] Allah SWT Maha Mengetahui

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia....
Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih....
Allah SWT sudah menghitung air matamu.

Ketika kau fikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berjalan begitu saja...
Allah SWT sedang menunggu bersamamu.

Ketika kau berfikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi...
Allah SWT sudah punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Allah SWT dapat menenangkanmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelpon...
Allah SWT selalu berada disampingmu

Ketika kau mendambakan sebuah cinta sejati yang tak kunjung datang...
Allah SWT mempunyai Cinta dan Kasih yang lebih besar dari segalanya dan Dia telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak.

Ketika kau merasa bahwa kau mencintai seseorang, namun kau tahu cintamu tak terbalas...
Allah SWT tahu apa yang ada di depanmu dan Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu.

Ketika kau merasa telah dikhianati dan dikecewakan. ...
Allah SWT dapat menyembuhkan lukamu dan membuatmu tersenyum

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan
Allah SWT sedang berbisik kepadamu

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur....
Allah SWT telah memberkahimu

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban.. ..
Allah SWT telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi....
Allah SWT sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu

Ingat dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap... .
Allah SWT Maha Mengetahu

By:

29 April 2009

Aku dan duniaku

Surga kecil di pantai Ulhee-lhee. Letaknya di propinsi paling ujung sebelah barat Indonesia, banda aceh-NAD pun di jalan paling ujung dari kota banda aceh itu sendiri. Tanya saja pada semua orang disana, siapapun pasti tau pantai yang tidak begitu indah ini karena pasirnya yang berwarna hitam. Pantai ini menjadi lebih tidak indah lagi sejak tsunami mengubahnya menjadi tempat yang penuh keramaian seperti sekarang ini. Dulu pantai itu milikku, ada keindahan yang tidak di ketahui oleh mereka-mereka si pendatang baru itu, pantai ini adalah surga terbaikku!

Dulu…., Aku sering berjalan sambil bertelanjang kaki kesana dan membiarkan sandal tergantung di tangan sebelah kiriku. Tempatnya tentu saja bukan di pinggir pantai, dimana orang-orang banyak berkumpul dan mandi dengan riang gembira..letak keindahannya bukan disitu!

Aku merasa seperti Colombus ketika untuk pertama kalinya, aku menemukan jalan kecil melewati rumah-rumah penduduk yang akhirnya membawaku pada sebuah dermaga yang terbuat dari kayu, kapal-kapal berwarna-warni yang dilabuhkan, bau ikan yang menyengat, jaring-jaring besar yang di rentangkan, nelayan-nelayan yang berpakaian lusuh, bau amis, galangan kapal yang sudah sangat tua, kapal-kapal yang lalu lalang, mesin-mesin kapal yang berkarat, pasir hitam yang berkilauan terkena matahari, palung laut yang dalam tapi bening dan jernih, udara hangat bercampur bau asin, tawa anak-anak yang melompat dari dermaga beramai-ramai, angin sepoi-sepoi yang membelai rambutku, duduk di dermaga dan membiarkan kaki ku di basuh hangatnya air laut, menulis puisi di geladak kapal, tali tambang yang besar-besar dan tentu saja orang-orang yang ramah dan hangat.
Sekarang..semuanya cuma ada dalam ingatanku, surga kecil yang hilang..


----------------------------------------------------------------------------------------------------------


Surga kecil di stasiun kereta api jogja. Letaknya di jantung kota jogja, dekat malioboro. Siapapun mungkin tau stasiun ini....tapi tidak semua orang memahami nikmatnya berada di stasiun seorang diri, dengan sebuah tas tangan kecil, untuk mempertegas kesan akan berangkat ke suatu tempat, sebuah tiket masuk tanpa tiket keberangkatan, dan sekaleng orange juice!
Mengambil tempat di sebuah tembok yang sebenarnya bertuliskan “dilarang duduk disini”, aku hanya sadar sebagai si penumpang palsu aku tidak boleh mengambil jatah di deretan bangku yang sudah disediakan, karena itu memang bukan hak ku. Tapi lambat laun tempat “dilarang duduk disni” itu sudah menjadi singgasana bagiku. Dari tempat itulah aku memandang dunia diluar duniaku… ada mereka yang tergesa-gesa, ada mereka yang menangis saat harus berpisah dengan orang tercinta, ada mereka yang berpelukan hangat, ada mereka yang melambaikan tangan dengan berat, ada mereka yang melepas dengan senyuman.. dan ada mereka yang mencari sesuab nasi dengan menjajakan Koran, majalah, air mineral, nasi bungkus, makanan ringan, dll, ada mereka yang duduk bersandar di tiang bangunan stasiun dan menengadahkan tangan pada semua yang lewat, ada mereka yang berwajah gembira dan tertawa-tawa, ada wajah mereka yang memelas, ada wajah mereka yang penuh dengan guratan garis, seolah ingin berkata: “aku telah cukup matang di tempa oleh hidup yang memang keras dan kejam”
Surga kecil yang membuat aku bersyukur dengan apa yang aku miliki saat ini..


---------------------------------------------------------------------------------------------------------


Surga kecil di gunung kidul. Butuh waktu hampir 1,5 jam untuk sampai disana dari pusat kota jogja, dan perjalananya pun tidak mudah karena harus melewati jalan pegunungan yang melingkar-lingkar dan bikin mual!
Tempat ini tidak punya pemandangan yang indah seperti surga kecil ku yang pertama, tempat ini juga bukan sebuah tempat dimana aku bisa belajar banyak hal dari nya seperti surga kecil ku yang kedua.. tapi tempat ini adalah tempat dimana aku selalu bisa pulang dan di terima dengan hangat dalam situasi apapun juga.

Surga kecil itu berada jauh di pedalaman, bahkan untuk mencapai kesana, belum ada jalan yang di aspal, cuma ada pepohonan yang lebat, tanah liat berwarna merah kecoklat-coklatan yang lengket dan basah, udara yang sejuk, sawah-sawah yang hijau, hewan ternak yang terpelihara, dan….tentu saja sebuah rumah tua, yang reot, kecil, tapi berhalaman cukup luas, dinding-dinding yang terbuat dari batu bata yang rapuh, atap yang terbuat dari genteng yang sudah tidak pada tempatnya, sehingga hujan bisa menembus dengan leluasa, lantai yang langsung beralaskan tanah, sehingga di dalam rumah pun masih harus menggunakan alas kaki, dan bagian paling pentingnya adalah bahwa surga kecil ini milik seorang wanita tua yang baik hati dan sendirian..

Pertama sekali menginjakkan kaki disini, aku bepikir, kalau ada suatu waktu dimana aku benar-benar ingin menghilang dan lari sejenak dari rutinitas hidup dan segala persoalannya, lari sejenak dari keinginan-keinginan ‘duniaku’ yang mulai menggila, aku dengan mantap akan memilih tempat ini. Tempat ini bukan hanya mampu mengembalikan ketenangan batin yang aku perlukan tapi juga menyediakan bekal yang cukup untuk kembali menjalani hari-hari selanjutnya…..

Rumah itu dengan segala keterbatasannya, ruangan kecil itu tempat kami selalu melakukan sholat berjama’ah berdua, tanah luas di belakang rumah itu tempat kami menanam kacang panjang dan bunga kol, kandang yang bau itu tempat kami memberi makan sapi yang cuma semata wayang dan kambing yang cuma dua ekor, kakus itu yang letaknya terpisah jauh dari rumah dan di tutup seadanya, sandal jepit itu yang harus kami gunakan kemanapun kami berjalan di setiap bagian rumah, dapur yang gelap itu tempat kami memasak sambil meniup arang agar tetap menyala, suara jangkrik itu yang selalu menemani kami ketika waktu tidur tiba dan yang terkahir…..wanita tua itu dengan segala petuah-petuahnya..

Surga kecil yang membuat aku sadar bahwa hidup:
bukan sekedar tentang kesuksesan apa yang sudah kamu raih,
bukan sekedar tentang posisi apa yang kamu pegang saat ini,
bukan sekedar tentang sebanyak apa materi yang sudah berhasil kamu kumpulkan,
bukan sekedar tentang seberapa sempurnanya fisik yang kamu miliki,
bukan sekedar tentang seberapa sering kamu di elu-elukan oranglain,
bukan sekedar tentang yang baik-baik saja….
tapi lewat surga kecil yang penuh dengan kesederhanaan itu, aku belajar… ‘bahwa’

Pagi-pagi uda kacau

Sebenarny pagi ini uda bangun sebelum waktu subuh tiba, tapi setelah menunaikan sholat tubuh tidur lagi dengan harapan si jam weker tercinta bakal teriak ngebangunin pada jam 06.30 tepat, karena ada agenda di jam 8..
emank lagi sial atao ke-enakan mimpi akhirnya baru kebangun di jam 7 kurang satu menit!!! 1 menit lho sodara2!! Mandi + makan + pakaian semuanya dalam waktu 10 menit, canggih gak tuh?? ;)
truuus..yang lebih canggih lagi, jarak tempuh rumah-kampus yang biasanya di membutuhkan waktu selama 30 menit di ringkas jadi 15 menit!!! woaaa..bener-bener canggih banget tuh! mungkin kalo di suruh ngulang lagi uda gak bisa:p hehe
kecepatan nya berapa ya wkt itu?? tau deh, yg penting nyampe!

begitu ng-rem pas depan pintu kantor, baru nyadar...belum ada satu manusia pun disini...! olala....jadi ngebut2 tadi buat apa donk? jadi makan+mandi+pakaian yang uda di ringkas jadi 10 menit tadi buat apa juga donk?

tapi yang jelas....gak sia2 juga krn masi bisa mempertahankan predikat karyawan yg sll tepat waktu :D hhehehe..

28 April 2009

Bacaan baru-baru ini

Lewat tulisan hari ini aku ingin menggambarkan tentang cerita di balik cerita ketika pertama sekali aku bertemu dengan "dia" lewat buku nya yang berjudul cinta tak pernah tepat waktu.
Tidak ada yang spesial dengan buku itu kecuali judulnya yang memang mempesona, dan nama pengarangnya yang menurutku aneh! Agak kebali-bali-an, seperti percampuran antara Putu dan Kethut yang akhirnya menjadi Puthut. joke!

Jadi waktu itu aku sedang membaca blog salah seorng teman yang aku juga tdk tau pasti dia itu siapa, dan dalam salah satu tulisannya, dia menyebutkan sedang membaca buku karyanya yg berjudul cinta tak pernah tepat waktu.. aku penasaran!
Padahal waktu itu aku cuma melihat judul bukunya, bahkan sinopsis nya saja aku gak tau, tapi entah kenapa seperti ada ketertarikan yang begitu besar, aku mulai mencari tau tentang buku itu.
Hari pertama aku mencari buku itu di beberapa toko buku yang ada di kota kecil ku..maklum, di daerah kecil seperti ini, tidak ada gramedia, dan akhirnya aku terpaksa pulang dengan tangan kosong dan sedikit harapan akan menemukannya lain waktu.
Hari kedua, aku pasang strategi baru, aku menuliskannya di facebook, menuliskan tentang keinginanku untuk membaca buku itu, dengan harapan teman2ku di seluruh penjuru dunia:p gak dink! teman2 di wilayah jakarta dan sekitarnya bisa meminjamkannya untuk ku..
satu......dua......tiga.......sampai tujuh hari berlalu tanpa ada kabar yang pasti, sampai kemudian disuatu sore, salah seorang mahasiswa ku menelpon dan mengatakan ia melihat buku itu, tingggal satu!! maka aku pun bergegas kesana, dan dapet!!!

malam itu, aku langsung membacanya, entah kenapa kali ini kemampuan membaca cepat ku berkurang drastis karena aku benar2 tidak ingin menamatkannya..aku menghematnya, menikmatinya lembar demi lembar... mencicipinya dengan imajinasiku sendiri, dan memuaskan diri ku lewat kata demi kata yang tertulis disana.. (dan ini salah satu dampak dari penghayatan yang begitu dalam itu, bahasaku tulisku kok jadi seperti menyerupai Puthut!)
Setelah membaca beberapa halaman baru aku sadar apa yg membuat aku begitu tertarik membaca buku ini, rupanya si penulis dengan sangat tegas dan lancang sudah merobek-robek semua perasaan yang berusaha aku tutupi rapat2 selama ini.. apalagi pada halaman 100-145an, emosi ku benar2 di buat naik turun, waktu itu aku merasa si penulis benar2 jahat!

sempat terbersit ingin berhenti dan meletakkan buku itu jauh-jauh dari jangkauanku.. tp aku berpikir, si penulis harus bertanggung jawab atas perasaan ini, setelah "dia" mengungkit2 nya, sudah seharusnya di akhir buku "dia" berkewajiban untuk memberi ketenangan kembali.. jd aku tetap membaca buku itu sampai selsai, dan trimakasih ternyata dia memang orang yang bertanggung jawab, "dia" meletakkan kembali perasaan itu pada tempatnya bahkan "dia" berhasil membuat itu menjadi lebih baik..

Benar-benar tulisan yang menginspirasi orang lain untuk tidak lari dari permasalahannya..

25 April 2009

How to motivate ur self

Hidup ini adalah pilihan.

Dan aku memilih untuk menjadi orang yang bahagia ….

Aku tahu membuat pilihan tidaklah mudah, namun aku harus mulai belajar berani memilih dan memutuskan kemana arah hidupku..
Akulah yang menentukan titiknya… Besar titiknya… Warna titiknya… Bunyi titiknya… Rasa titiknya… Sinar titiknya… Sinar biasa atau sinar sebuah matahari?
Kekuatan silau sinar mataharilah yang membuat aku tidak mungkin kehilangan arah. Walau disekitarku kadang mendung, kadang redup, kadang gelap. Tapi aku tidak pernah kehilangan arah!

15 April 2009

Umar Bakri yang lain

Umar Bakri yang lain

Umar Bakri Umar Bakri
Pegawai negeri
Umar Bakri Umar Bakri
Empat puluh tahun mengabdi
Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

Umar Bakri Umar Bakri
Banyak ciptakan menteri
Umar Bakri
Profesor dokter insinyurpun jadi
(Bikin otak orang seperti otak Habibie)
Tapi mengapa gaji guru Umar Bakri
Seperti dikebiri

Bakri Bakri
Kasihan amat loe jadi orang

***

Mungkin kita masih ingat dengan lirik lagu umar bakri yang di nyanyikan iwan falls beberapa tahun silam, dan siapa sangka kalau ternyata aku memutuskan untuk menjadi seorang umar bakri juga.. well aku dan umar bakri engga sepenuhnya sama sih, karena aku engga naik sepeda butut, belum mengabdi selama 40th (bahkan 4 bln aja blm), belum bisa 'nyetak menteri apalagi professor, tapi satu hal yang sama! gaji kami sama2 di kebiri (but that's not a big problem).. Kata kunci nya, aku dan umar bakri melakukan tugas yang sama yang kami sebut dengan "MENGAJAR"!

Mengajar, mungkin bagi sebagian orang adalah sebuah profesi yang mudah. Asal pinter bicara, asal rajin baca, asal cerdas, asal pinter nyusun materi, maka smua nya bisa di bilang beres deh, tapi bagiku.. mengajar tidak se-simple itu.
Esensi dari mengajar adalah bagaimana caranya membuat peserta didik mampu memahami- dan tdk hanya cukup dipahami, tapi semestinya sampai pada tahap mampu mengaplikasikan ilmu yang sudah di berikan.
Dan ini bukan pekerjaan mudah! Ditambah lagi, seorang umar bakri harus bisa menjaga fokus perhatian peserta didik untuk tetap terpusat padanya..

Well, terkadang godaan itu datang..
seperti bisikan orang-orang disekitar yang bilang: "kenapa sih engga kerja di bank aja? atau di perusahaan2 gitu? kan lebih gede gajinya...?" atau seperti ini: "liat deh anaknya tante 'anu' uda bisa beli mobil sendiri dengan uang gajinya, kamu kapan?"
atau ini contoh lainnya: "uda jarak rumah-tempat kerja nya jauh, gajinya kecil, kenapa mau sih? padahal kamu punya talenta lebih dari itu?" de-el-el
kadang kalo need of duniawi nya muncul, emank sempat goyah jg, dan mikir: "humm, bener jg kata mereka, kenapa hrs susah2 kalo ada yg mudah dan high salary, secara aku cewe normal yang gak bisa melawan kodratnya sebagai cewek yg suka shopping, nyalon, dan travelling" (syukurnya pikiran macam gini gak lama-lama munculnya.. hehe bisa berabe nih kalo sring2)
kalo uda muncul pikiran gitu biasanya, langsung 'mengasingkan diri' di tempat, yang aku sebut dengan "the savest place" dan mulai renungan singkat yang di kasi title: "winda, apa sih yang kamu cari?"
biasaya nih, kalo uda gni langsung jadi tenang lagi.. en nyadar! I really love my job! :)
Membuat aku ngerasa berarti bagi oranglain dan terutama diri sendiri,, membuat aku jadi ngerasa "penting" untuk ada dan lahir, membuat aku ngerasa, pekerjaaan ini bukan semata-mata pekerjaan, membuat aku ngerasa dibutuhkan, membuat aku ngerasa ada 'mereka' yang selalu menunggu kehadiranku dan bertanya tentang sesuatu yang belum 'mereka' ketahui..
Membuat aku ngerasa: "Iam the person"

Hasilnya mungkin memang belum terlihat sekarang...
Tapi suatu hari ketika 'mereka' bisa tersenyum dan dengan bangganya memegang sebuah predikat bernama "kesuksesan",
aku, sebagai umar bakri yang lain..akan tersenyum puas saat itu dan berkata:

"aku benar, saat mengatakan bahwa aku mencintai pekerjaan ini" :)